Laman

Jumat, 20 Oktober 2017

Rahasia Ayam Gepuk Pak Gembus Tembus 462 cabang


Ayam Gepuk pak Gembus sukses
Ayam Gepuk Pak Gembus

Bagaiamana perjuangan Ridho yang mempunyai merk Ayam Gepuk Pak Gembus mampu sukses dan mencapai 462 cabang ?

Ridho yang mempunyai nama kecil gembus dulu adalah seorang karyawan swasta biasa, dia dulunya bekerja sebagai pegawai perusahaan batubara di Kalimantan selama 8 bulan.

Kemudian bekerja sebagai staf administrator di PT Wilmar di Sambas selama 1,2 tahun, dan sebagai Customer Service Inbound di MNC (Indovision) selama 1,5 tahun.


 Tujuannya bekerja bagi Ridho hanya untuk menyisihkan gaji buat membuka usaha. Gaji yang diterima selama menjadi karyawan hanya senilai UMP yaitu sebesar Rp 2.8 juta tiap bulannya.

Dia mencoba menyisihkan gaji tiap bulannya hingga terkumpul uang sebesar Rp 19 juta. Uang itu dikumpulkan selama 3.5 tahun untuk memulai usaha. Pada akhirnya Ridho memutuskan untuk keluar dari MNS dan mulai membangun warung "Ayam Gepuk Pak Gembus" di jalan Pesanggrahan Jakarta Barat pada 12 Oktober 2013.

Dia membuka warung kaki lima bermodalkan tenda sebesar 3x3 meter. Ternyata dirinya membutuhkan modal mencapai RP 23 juta untuk dapat memulai usaha.

Untuk menutupi kekurangan, Ridho berutang sana sini. "Saya pinjam kamera ke teman kos-kosan saya dan kameranya saya gadaikan. Sampai motor saya Vario 110 cc diambil sama leasing" kata Ridho.

Selama enam bulan pertama , Rdiho menjalani sendiri usahanya. Dia yang memasak serta melayani pembeli. Saat buka warung Ayam Gepuk Pak Gembus dia menjelaskan 3 ekor ayam saja susah unttuk dihabiskan.

Dia sempat ingin menyerah karena berutang dan uangnya habis di transportasi. Namun, dengan kegigihan, kesabaran, dan mental yang kuat, dia merasa perlu unytuk terus memperjuangkan "Ayam Gepuk Pak Gembus". Sebab disisi lain dia juga merupakan anak tunggal.

Pernah suatu ketika, dia merasa senang karena berhasil menjual 12 ekor ayam. Ridho mendapat untung atau laba bersih tiap harinya sekitar Rp 100.000 -  Rp 150.000. Usahanya mulai berkembang ketika seorang pelanggannya yang bernama Dani menawarkan bisnis franchise.

Ridho yang tak mengerti apa-apa soal bisnis franchise meminta waktu selama satu pekan untuk mempelajari hal tersebut. Kemudian, Ridho pergi ke warnet dan mencari tahu bagaiaman bisnis frnachise.

"Saya copy paste saja, ada franchise donat, saya ganti donatnya sama ayam gepuk pak gembus. Oke 5 hari sudah ketemu, bikin proposal, saya undang si Kokoh Dani," kata Ridho.

Dhani merasa tertarik dan membuka dua cabang "Ayam Gepuk Pak Gembus" di mangga besar dan keboinon sirih. Ridho hanya bermodalkan banner yang dilengkapi dengan nomor teleponnya untuk bisnis franchise.

Hingga kini,"Ayam Gepuk pak Gembus" sudah memiliki 462 cabang se-Asia Tenggara. Pada awalnya Ridho hanya dapat menghabiskan 110 ekor ayam dan jika dihitung diseluruh cabang, 12 ton ayam dapat habis dalam satu hari.

Banyaknya cabang yang ia miliki, membuat dirinya membangun sebuah induk perusahaan yang dinamakan PT Yellow Food Inddonesia. Induk perusahaan itu dibangun Maret 2015.

Awalnya kantor tersebut jadi satu dengan dapurnya yang berada di Jalan Jomas, Pesanganggrahan, Jakarta Barat. Kemudian menjadi kantor sendiri dan membentuk PT pada tahun 2016.

"Saya membuat PT karena kuota kami sudah banyak bannget kebutuhannya. PT Yellow Food Indonesia itu anak usahanya ada ayam gepuk Pak Gembus dan Mie Santet," kata Ridho.

Berkat "Ayam Gepuk Pak Gembus pula Ridho bertemu jodohnya. Sang istri merupakan pelanggan ayam gepuk yang sering datang ke warungnya. pada akhirnya mereka menikah 25 Sepetember 2015.

Sumber : Kompas.com







Tidak ada komentar: