Laman

Minggu, 26 Oktober 2008

Peluang Usaha: Bisnis Jualan Spare Parts Mobil Ala Shop Drive Fast

Menggadang Untung dari Suku Cadang & Menimbang tawaran waralaba Shop & Drive dan Fast Ingin mencicipi rezeki dari maraknya pasar mobil, bukalah bengkel mobil yang menjual dan memasang suku cadang. Tak perlu pengetahuan khusus, Anda tinggal membeli waralaba dari bengkel terkenal. Syaratnya: punya modal dan lokasi strategis. Bagai meluncur di jalan bebas hambatan, bisnis mobil melaju kencang.

Tak peduli perekonomian masih krisis atau tengah bertumbuh pesat, pasar mobil tak pernah mogok. Sejak krisis masih membelit negara kita di tahun 1999 hingga sekarang, jumlah mobil yang terjual di seantero Nusantara terus melesat. Berdasar data terbaru Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), angka penjualan mobil nasional tahun lalu naik sekitar 45% dari penjualan tahun 2003, yakni menjadi 483.295 unit. Itu artinya, kalau dirata-rata setiap harinya telah terjual 1.300 unit mobil.

Tahun ini para pakar otomotif memperkirakan penjualan mobil nasional juga akan terus bertumbuh, setidaknya 10%-20%. Roda ekonomi yang mulai bergulir kencang, plus rendahnya suku bunga kredit mobil, menjadi bahan bakar pertumbuhan pasar mobil tersebut. Tak hanya produsen dan dealer mobil yang bisa meraup keuntungan dari maraknya bisnis otomotif. Bengkel dan toko penjual suku cadang mobil juga kebagian berkah.

Jangan hanya asyik membaca atau mereken keuntungan yang diperoleh orang lain. Anda pun bisa ikutan mencicipinya. Salah satu caranya: buka bengkel dan toko penjualan suku cadang mobil. Jumlah bengkel mobil memang tak bisa dikatakan langka. Namun, pesatnya pertumbuhan populasi mobil membuat bisnis bengkel tetap memiliki ceruk pasar yang cukup lebar bagi pemain baru. Anda tak begitu paham otomotif atau baru menekuni dunia bisnis? Itu bukan masalah. Kini ada bengkel ternama yang menawarkan waralaba (franchise). Dengan waralaba ini Anda bisa langsung membuka bengkel dan menyandang nama yang sudah beken. Anda tak perlu pusing memulai semuanya dari awal. Pewaralaba yang akan memasok semua suku cadang, melatih para mekanik Anda, menetapkan standar kualitas pelayanan, sekaligus mengawasinya.

Pilih-pilih yang paling cocok Ada dua perusahaan yang menawarkan waralaba: PT Astra Otoparts Tbk yang menawarkan waralaba bengkel Shop & Drive, dan PT Wacana Mitra Prakasa yang mengusung merek bengkel Fast. Keduanya tidak menawarkan waralaba bengkel yang memperbaiki kerusakan mesin mobil, tetapi hanya menjual dan memasangkan suku cadang baru. Mana yang harus dipilih? Silakan bandingkan perincian penawaran waralaba kedua perusahaan ini.- Shop & Drive Setiap gerai Shop & Drive memasarkan sekaligus melayani pemasangan aki, shock breaker (suspensi), dan oli. "Shop & Drive hanya untuk penukaran suku cadang. Kalau perbaikan berat itu harus di bengkel lain," ujar Idwan Wiatmojo, Outlet Development Supervisor Astra Otoparts.Untuk aki dan shock breaker, terwaralaba hanya bisa menjual merek tertentu. Untuk aki mereknya GS dan Incoe, dan shock breaker bermerek Kayaba dan Monroe. "Untuk oli kami bebas menjual merek apa saja," kata Tjul Wielsen, Pemilik Shop & Drive Taman Surya Cengkareng.

Enaknya, hingga saat ini Astra tidak mengutip franchise fee dari terwaralabanya. "Mungkin baru pertengahan tahun ini kami mengenakan franchise fee sebesar Rp 75 juta untuk 5 tahun," kata Idwan. Untuk menjadi terwaralaba Shop & Drive, Anda harus menyediakan modal sekitar Rp 130,6 juta. Sebagian modal ini untuk membeli persediaan barang dagangan sebesar Rp 35 juta. Selanjutnya terwaralaba bisa membeli barang dagangan secara kredit. "Kami memberikan tenggat waktu pembayaran selama 2 minggu," tandas Idwan. Lebih enak lagi, Astra juga ikut menanamkan duit. Setiap terwaralaba membuka outlet, Astra akan menanggung biaya mendandani eksterior bengkel, biaya promosi awal, dan biaya rekrutmen karyawan; mulai tahap psikotes, wawancara, hingga tes kesehatan.

Selain modal duit, terwaralaba juga harus menyediakan tempat usaha yang luasnya minimal 5 m x 12 m. Lokasi yang strategis, yakni lokasi di pusat keramaian atau banyak dilalui orang, merupakan kunci sukses usaha ini. "Untuk mencari lokasi yang pas, saya butuh waktu lebih dari sebulan," cetus Tjul. Keuntungan kotor dari penjualan suku cadang di Shop & Drive rata-rata 20%. Itu masih harus dikurangi royalti fee sebesar 3%. Bila terwaralaba bisa mencapai target penjualan, seluruh investasinya akan balik dalam waktu 3,5 tahun.

Tapi bila melebihi target, balik modalnya bisa lebih cepat. Contohnya Tjul. Gerainya yang baru buka Agustus lalu belakangan ini sudah mencapai omzet Rp 50 juta-Rp 75 juta sebulan. - Fast Gerai Fast menjual dan melayani pemasangan aki (merek Yuasa, Panasonic, G. Force, dan Massiv), oli, dan berbagai macam aksesori mobil. Semua gerai Fast hanya bisa menjual barang yang dipasok pewaralaba. "Kami akan melakukan sidak untuk memastikan terwaralaba hanya menjual barang-barang yang kami pasok," tandas Agung Nugroho, Operation Manager Wacana Mitra, pewaralaba Fast.

Dalam jaringan waralaba Fast sebenarnya berlaku sistem pembelian terpusat. Gerai-gerai memesan barang pada pewaralaba, yang kemudian membelinya lagi dari para distributor. Keuntungannya, terwaralaba bisa ngutang pada Wacana. "Kami yang berutang pada distributor. Distributor sendiri tidak mau memberi utang pada pemain baru," kata Agung. Untuk menjadi terwaralaba Fast, Anda harus menyediakan modal sekitar Rp 150 juta-Rp 160 juta. Dari modal itu sebesar Rp 20 juta untuk franchise fee selama 5 tahun. Keuntungan kotor yang bakal dinikmati terwaralaba dari penjualan suku cadangnya rata-rata 20%.

Selain modal, Anda harus menyediakan ruang usaha yang luasnya minimal 8 m x 9 m. Letaknya sebaiknya di pojok (hook), sehingga toko terlihat dari dua sisi. Yang paling penting, pilihlah lokasi yang merupakan tempat konsentrasi massa. "Bisa di pusat perkantoran, perumahan, jalan menuju perumahan atau jalan besar," ujar Agung. Pemilihan lokasi ini amat menentukan besar kecilnya omzet dan keuntungan terwaralaba.

Ambil contoh, gerai Fast di Kelapa Gading saat ini bisa mengantongi omzet Rp 120 juta sebulan. Tapi, gerai Fast yang berlokasi di Sunter serasa kebanting. "Omzet kami baru Rp 11 juta," ujar Mustika Sulistidja, pemilik bengkel Fast di Sunter dan Cakung. Agung mengakui, pemilihan lokasi bengkel Fast di Sunter memang salah. "Ada kabar akan dibangun mal baru di situ," ucapnya. Nyatanya hingga kini mal itu belum juga ada. "Seharusnya memang kami baru buka kalau malnya sudah berdiri," sesalnya. Nah, kalau tidak salah memilih lokasi dan target penjualan tercapai, seluruh investasi di bengkel Fast akan balik modal dalam waktu 3,5 tahun-4 tahun.

 http://supplier.id/?join=716
 

Tidak ada komentar: