Laman

Senin, 27 Oktober 2008

Kaos Promosi Tetap OK

Bermodal sebuah mesin jahit dan satu mesin obras, Fauzi Ishak mengembangkan BeKaos menjadi perusahaan promotion support jempolan. Bagaimana kiat dari bos kaos ini? Sebuah mesin jahit ‘uzur’ dipajang di ruangan depan kantor CV Bandung Prima Kencana di Jalan Batu Ampar I No 40, Condet, Jakarta Timur. Mesin jahit itu agaknya mempunyai nilai historis tersendiri bagi Fauzi Ishak, direktur utama sekaligus bos CV Bandung Prima Kencana. “Pada waktu saya memulai usaha ini, modal saya cuma satu mesin jahit dan satu mesin obras,” ujar Fauzi beberapa waktu lalu. “Selebihnya modal saya cuma tekad dan keyakinan,” imbuhnya.

Itu sebabnya, ketika usahanya terus berkibar Fauzi tidak lupa terhadap jasa mesin jahitnya tersebut. Bagi Fauzi mesin jahit ‘uzur’ itu merupakan monumen perjuangannya. Fauzi mengawali usaha promotion support-nya dari sebuah ruang kontrakan berukuran 4x7 M2, di bilangan Mampang. Namun, sejatinya, Fauzi telah memulai usaha memproduksi kaos ini sejak ia masih sekolah SMA di Bandung. Kebetulan kakaknya juga seorang pengusaha kaos. Ketika kuliah di Universitas Pasundan, Fauzi mencari kos-kosan di pinggir jalan sehingga bisa nyambi untuk mengembangkan usaha kaosnya.

Saking terlena dengan kemajuan bisnisnya, kuliahnya tidak kelar. Menyadari hal tersebut, pilihan Fauzi menjadi jelas, yakni menjadi pengusaha. Namun ia tidak bisa terus bertahan di Bandung, karena usaha sejenis menjamur di Kota Kembang. Fausi mencoba menjajaki Surabaya sebagai kota basis usahanya. Namun berdasarkan survei yang dilakukan selama satu minggu, prospek bisnis kaos di Surabaya tidak terlalu bagus, karena sangat jauh dari sumber bahan bakunya yang berada di Bandung. Maka Fauzi kemudian menjajaki kota Jakarta. “Dulu banyak pelanggan kakak saya yang berasal dari Jakarta.

Dari situ timbul pikiran saya bahwa Jakarta merupakan tempat yang ideal untuk mengembangkan usaha,”katanyaUntunglah baru satu hari membuka usahanya di Jakarta ia sudah mendapat kepercayaan untuk membuat kaos olah raga SMA 1 Bekasi. Jumlahnya cuma sekitar 40 potong per kelas. Dari sisi nilai order, sebenarnya tidak terlalu besar, namun Fauzi melihat dari sisi yang lain yakni nilai kepercayaan.

Dengan serius Fauzi bersama satu orang tukang jahit dan satu tukang obras mengerjakan pesanan tersebut sehingga pelanggan puas.Untuk perusahaan skala mikro, seperti miliknya, word of mouth marketing merupakan strategi promosi yang paling jitu, karena tidak mungkin dia merogoh kocek terlalu dalam untuk melakukan promosi besar-besaran. Artinya, kepuasan pelanggan harus dinomorsatukan untuk mendapatkan efek word of mouth.Ternyata pilihannya tepat. Pelanggan yang puas mengabarkan secara berantai kualitas produk CV Bandung Prima Kencana yang mengusung brand BEKaos.

Bukan hanya individu atau kelompok saja yang akhirnya menjadi pelanggan BEKaos, dalam perkembangannya banyak perusahaan besar yang menjadi pelanggan setianya. “Telkom Jakarta Selatan, merupakan korporat pertama yang menjadi pelanggan saya,” ujar pria kelahiran Riau 7 Maret 1970 ini.Namun Fauzi mengakui pada era 90-an pelanggan kelompok merupakan pelanggan terbesarnya. Dalam satu minggu ada 50 kelompok lebih yang memesan kaos ke BEKaos. Kelompok itu bisa terdiri atas anak sekolah, bisa juga kelompok remaja dengan hobi tertentu. “STM Budi Utomo (Budut) merupakan salah satu sekolah pelanggan utama saya,” ujar Suami dari Zuhaera yang telah setia mendampinginya selama 12 tahun.

Seiring perjalanan waktu, bapak dari Rafida Fahira, Kiftia Chairunnisa dan Meylisca Fauziah ini berhasil merangkul pelanggan individu, kelompok maupun korporat. Setelah perusahaannya berusia 10 tahun, BeKaos tercatat memiliki pelanggan korporat tetap, seperti Telkom, Trakindo, Garuda, PT Indosat, PT.Fumakila, Indofood, United Tractor, PT Harini Asri Bahari dan beberapa perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). “Ada salah satu PJTKI yang menjadi pelanggan saya selama 10 tahun.

Omsetnya cukup bagus,” ujar pria yang juga menjadi pengurus HIPMI Jaya ini. Belum lama ini Fauzi mendapat order dari Garuda Maintenance Fasility sebanyak 7000 set, terdiri atas celana, kemeja, jaket, seragam overhoule. “Kebetulan saya yang memenangkan tender senilai Rp 1,2 miliar itu. Padahal yang ikut tender perusahaan-perusahaan besar. Saya juga mendapat pesanan untuk Aerowisata Catering Service senilai sekitar Rp 400 juta,” tuturnya.

Apa kiat BEKaos bisa memenangkan order untuk korporat besar? “Harga yang kompetitif, mutu yang terjamin dan pengerjaan yang tepat waktu. Untuk bisnis special order ini pengerjaan tepat waktu sangat menentukan. Malah kadang-kadang harga tidak terlalu diperhatikan. Yang penting pengerjaan waktunya tepat. Misalnya ada perusahaan yang mau launching produk. Meski waktunya sudah mepet kami bisa mengerjakan order tepat waktu.” Untuk memberikan garansi kualitas, Fauzi meyakinkan kepada konsumen bahwa BEKaos sendiri yang membuat produk tersebut.

Sebelum deal terjadi, Fauzi mengajak calon konsumen untuk melihat fasiltas produksi BeKaos yang berdiri di atas lahan 1000 M2, di daerah Condet.Dengan mempertimbangkan efisiensi dan supaya harga tetap kompetitif, Fauzi membatasi pesanan minimal 10 lusin. “Kalau pesanan banyak cost bisa kami tekan, baik dari sisi bahan baku maupun dari sisi tenaga kerja,” ungkapnya. “Namun untuk konsumen korporat saya bisa melayani pesanan di bawah 10 lusin. Tujuannya, agar perusahaan tersebut mengenal produk kami,”katanya.Dengan berbagai strategi jitu tersebut Fauzi bisa mengibarkan BeKaos. Usaha yang awalnya dimulai dari sebuah ruang kontrakan ini kini sudah memiliki fasilitas produksi seluas 1000 M2. Karyawannya yang semula dua orang ini kini sudah mencapai sekitar 72 orang. Bahkan Fauzi digandeng oleh Pemda DKI untuk membuat merchandise yang memiliki ciri khas DKI Jakarta.

Merchandise ini akan dipasarkan di pusat-pusat wisata yang tersebar di DKI, misalnya Monas dan Ancol. Bukan itu saja, Fauzi juga sudah merambah bisnis lain dengan mendirikan PT.ORBIT REKATAMA (Orbit.Comm) yang bergerak di bidang marketing communication. Ia juga berinvestasi di properti dengan membeli empat ruko. Ruko-ruko ini dimaksudkan untuk mendukung perkembangan BEKaos, namun untuk sementara masih disewakan kepada pihak lain.Meskipun mulai merambah ke bidang bisnis lain, tetapi Fauzi mengaku tidak akan meninggalkan bisnis utama yang telah membesarkan namanya. Obsesinya, Fauzi ingin mendirikan pabrik garmen. “Ini karena keinginan saya yang sangat sederhana yakni bisa mempekerjakan lebih banyak orang. Saya sangat bahagia kalau bisa mempekerjakan lebih banyak orang,” pungkas anak keenam dari tujuh bersaudara hasil perkawinan dari H Ishak Arief dan H. Hamsiah ini.

1 komentar: