Laman

Sabtu, 31 Januari 2009

Mencicipi Nikmatnya Bisnis Pempek

Bisnis makanan memang tidak ada matinya. Peluang berbagai jenis makanan pun makin menjanjikan, termasuk makanan khas daerah Palembang, yaitu pempek.

Salah satu peluang bisnis yang bisa digarap adalah pempek Patrol. Namun berbisnis pempek Patrol ini bisa dilakukan tidak hanya dengan penjualan langsung ke konsumen, tapi juga bisa dengan penjualan pempek ke counter, restoran, kafe, pesanan acara, dan lain-lain.

Untuk memulai berbisnis pempek Patrol, modal yang disiapkan sekitar Rp 15 juta. Dengan investasi sebanyak ini Anda akan mendapatkan paket gerobak fancy lengkap dengan peralatan, perlengkapan, dan pelatihan. Saat ini pempek Patrol sudah memiliki setidaknya 20 unit bisnis gerobak fancy.

* Untuk memulainya, calon mitra diminta mengajukan persetujuan tertulis untuk membeli paket peluang bisnis pempek Patrol sekaligus permohonan survei lokasi usaha.
* Bersamaan dengan itu, calon mitra membayar tanda jadi Rp 500.000 ke pempek Patrol sebelum survei dilakukan.
* Tanda jadi Rp 500.000 itu akan dikembalikan saat calon mitra jadi membeli paket peluang bisnis pempek Patrol sekaligus membayar Rp 15 juta.
* Sebaliknya, tanda jadi tidak dapat dikembalikan jika survei sudah dilakukan tetapi calon mitra tidak jadi beli peluang bisnis tersebut.
* Biaya akomodasi dan transpotasi survei yang dilakukan di luar Jakarta menjadi tanggungan calon mitra.
* Setelah sepakat atas pembelian, calon mitra mentransfer investasi Rp 15 juta ke rekening yang akan diberitahu.
* Paket gerobak fancy akan dikirimkan dalam jangka waktu 1-2 minggu sejak tanda bukti resmi transfer bank diterima.
* Serah terima perangkat dan produk dilakukan di lokasi pihak mitra di tempat yang sudah disetujui bersama.
* Beban ongkos kirim paket gerobak fancy tidak dibebankan pada pihak mitra jika lokasi berada adlam radius 30 km di daerah DKI Jakarta, Depok, atau Bekasi. Sementara untuk daerah lain, ongkos kirim akan menjadi tanggungan pihak mitra.


Keuntungan bersih setiap bulan yang bisa didapatkan dari bisnis pempek Patrol ini sekitar Rp 3 juta. Dengan begitu, bisnis ini bisa mencapai balik modal kurang lebih dalam 4 bulan.(sumber: detik.com)

Telepon (021) 92684359

Selasa, 20 Januari 2009

Menggigit Laba dari Tahu Brintik

Tahu merupakan salah satu camilan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Banyak ragam rupa tahu, mulai tahu goreng, tahu isi, opor tahu, hingga semur tahu. Tapi, jika Anda mulai bosan dengan tampilan ala tradisional itu, kini sudah banyak tahu olahan dengan bentuk crispy.

Salah satunya adalah Tahu Brintiiik Crispy. Tiga huruf "i" di dalam kata "Brintiiik" menegaskan rasa sang tahu. Sekali menggigitnya, Anda tidak akan menyangka jika kudapan lezat ini berasal dari tahu.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Tampilan Tahu Brintiiik Crispy memang beda dengan olahan tahu pada umumnya. Bahan dasarnya berasal dari tahu putih yang lembut teksturnya. Penyajiannya pun dengan dua cara, yaitu menjadi stik tahu atau tahu kotak biasa. Dengan taburan mayones dan aneka bumbu yang bisa dipilih: bumbu barbecue, keju, atau balado.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Gratis perpanjang

Tahu ini disajikan melalui dua tahap penggorengan. Setelah digoreng untuk pertama kalinya sampai matang, lantas dicelupkan ke air bumbu khusus. Lalu, digulingkan ke tepung bumbu khusus lainnya. Lantas digoreng lagi sampai renyah alias crispy. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Uniknya, hasil gorengan tahu dan tepung tersebut menghasilkan pola keriting-keriting kecil pada permukaan tahu. "Itulah yang disebut "brintik"-nya," ujar Alex Satriyo, Master Franchise Tahu Brintiiik Crispy.

Menurut agen mesin tekstil Eropa berusia 46 tahun ini, peluang Tahu Brintiiik Crispy masih besar lantaran di Jakarta saja belum banyak yang menjual. "Di Jakarta baru 15 outlet saja," ujarnya. Rata-rata, satu mitra tahu temuan Alex ini punya beberapa outlet Tahu Brintiiik Crispy. "Itu artinya mereka puas dengan laba usaha ini," ujar Alex.

Usut punya usut, tawaran kerja sama kemitraan tahu yang satu ini terbilang murah, cepat balik modal, serta mudah pengoperasiannya. Sistemnya pun bukan sistem waralaba penuh, tapi sistem semi waralaba.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Untuk membeli merek dagang Tahu Brintiiik Crispy, calon mitra cukup merogoh kocek Rp 9 juta saja. Maka mitra terwaralaba bakal mendapat satu gerobak dagang lengkap dengan keperluan memasaknya, seperti tabung gas 12 kilogram, kompor gas, dan sebagainya. Selain itu, calon mitra bakalan mendapat pelatihan cara mengolah tahu selama satu hari.

Dalam kontrak kerja sama, mitra bakalan mendapatkan kontrak kemitraan selama lima tahun. Sementara setiap bulannya Alex tidak menarik royalty fee layaknya waralaba. "Perjanjiannya, mereka harus ambil tahu di supplier yang sudah saya tunjuk, serta ambil mayones dan topping bumbu ke saya," lanjut Alex.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Setelah lima tahun, mitra bisa kembali memperpanjang kontrak kerja sama tanpa biaya apa pun alias gratis. Syaratnya, mitra harus beli bumbu dan bahan-bahan ke Alex. "Kita hanya tinggal mengawasi saja," katanya.(baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Alex bilang, ia sengaja mendesain sistem kemitraan ini agar mitra bisa balik modal kurang dari satu tahun. Perhitungannya, satu porsi tahu yang dijual Rp 7.000 per kotak minimal laku 30 porsi sehari. Dari penghasilan itu, pemilik outlet bakal mendapat margin bersih minimal 25 persen atau sekitar Rp 55.000 sehari, atau Rp 1,6 juta sebulan. "Paling pahit, dalam waktu enam bulan sudah balik modal," kata Alex. (baca : Jualan siomay pakai bumbu siap saji )

Agar balik modal lebih cepat, Alex menyarankan mitra membuka outlet dekat kampus-kampus atau wilayah pusat perdagangan. Hasil bisa bertambah besar jika mitra juga berjualan minuman. (Kontan)

Minggu, 11 Januari 2009

Memulai usaha dengan 100 ribu

Ingin punya usaha sendiri, tapi tidak punya modal besar? Tak usah bingung. Kini Anda bisa punya usaha sendiri hanya dengan bermodal Rp 100.000. Mau tahu caranya?

Adalah Multi Chip yang menawarkan usaha agen isi ulang pulsa elektronik. Dengan bermodal hanya Rp 100.000, Anda bisa mendaftar sebagai agen pulsa elektronik untuk semua operator seluler.

Dalam paparan Multi Chip, keunggulan bisnis isi ulang pulsa elektronik antara lain berisiko kecil karena tidak ada batas kadaluarsa dan tidak perlu biaya tranportasi karena bisa dikirim secara elektrik. Selain itu bisnis ini juga tidak memerlukan tempat usaha khusus, dan bisa dimulai dengan modal ringan.

"Balik modal pun cepat karena perputaran uang sangat cepat dengan keuntungan 2,63% per hari dari modal pulsa yang di putar," demikian paparan Multi Chip.

Nah, jika Anda berminat, bisa dimulai dengan mengirimkan data seperti nama, alamat dan nomor HP yang akan digunakan untuk transaksi melalui fax ke (021) 5704457. Setelah itu, Anda bisa mentransfer deposit minimal Rp 100.000 (tanpa batas maksimum).

Setelah mentransfer deposit, maka Anda akan mendapat nomor registrasi sekaligus deposit sebesar nominal yang Anda transfer. Selanjutnya, Anda pun bisa langsung bertransaksi isi ulang pulsa elektronik ke semua operator.

Setiap kali Anda melakukan transaksi, maka deposit Anda akan terpotong sebesar harga pulsa yang dipatok Multi Chip. Harga pulsa Multi Chip ini bervariasi tergantung jenis operatornya. Ada yang dibandrol Multi Chip lebih murah dari nominal pulsa, namun ada juga yang di atas nominal pulsa.

Dengan begitu, maka seberapa banyak keuntungan yang Anda ingin raup, tergantung dari berapa harga yang Anda berikan pada konsumen Anda. Tak perlu khawatir deposit atau uang Anda mati jika tidak digunakan, karena MultiChip tidak menerapkan batas waktu. Sehingga deposit atau uang Anda tetap bisa diambil kapan saja.

Kalau sudah begini, tak perlu pusing lagi mencari usaha yang bermodal ringan, kan. Jika tertarik, Anda bisa menghubungi Multi Chip di :

Help Desk/Call Center (021) 70888818 / (021) 93820008

Minggu, 04 Januari 2009

Usaha sepatu menyesuaikan kaki

Sadar atau tidak, ternyata banyak orang yang memiliki masalah pada kakinya. Terlebih perempuan yang senang memakai sepatu bertumit tinggi (high heel). Alasannya, membuat badan terlihat lebih tinggi, kaki lebih jenjang, dan penampilan pun jadi lebih menawan. Namun, memakai high heel berkepanjangan bisa memicu masalah pada kaki seperti varises, cedera otot kaki, nyeri sendi, atau penumpukan darah beku di ujung telapak kaki.

Karena pernah mengalaminya, Elly pun mendirikan usaha pembuatan sepatu rumahan. Uniknya, dia mengambil pasar untuk kaki bermasalah. Dengan modal awal kurang Rp 1 juta, Elly mampu menggaet konsumen dari kelas sosial atas. "Modalnya hanya Rp 950 ribu dengan mesin jahit butut ini," kata Elly saat Kompas.Com bertandang di rumahnya,di Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Lantaran sang suami kala itu sedang sakit dan membutuhkan perhatian lebih, Elly memutuskan untuk meninggalkan kariernya sebagai liaison officer KONI pusat dan mendirikan usaha. Tahun 2000, dia lalu mendirikan usaha pembuatan sepatu PT Ethree Abadi. "Ketika suami saya akhirnya meninggal karena sakit, saya berjuang dengan anak-anak. Itu luar biasa," kata Elly.

Kala itu, Elly menuturkan, Ethree hanya mempunyai 1 pegawai. Untuk tenaga marketing, ketiga anak Elly yang melakukannya. Pemasaran pun berawal dari sekolah ke sekolah. Ujarnya, "Anak saya menawari gurunya, terus lama-lama berkembang."

Elly berfilosofi, kaki itu ibaratnya seperti sidik jari, tidak ada yang identik. Kaki yang terlihat normal pun kadang menyimpan masalah. Sering orang tidak sadar kalau dirinya mempunyai ukuran punuk atau telapak kaki besar sebelah. Karena itu, dalam membuat sepatu, Elly menggunakan ilmu anatomi. "Di telapak kaki ada 61 titik yang harus diperhatikan," tutur lulusan SMA Negeri 8 Jakarta ini.

Untuk membidik pasar, perempuan kelahiran Garut, 27 Agustus 1967 ini menggunakan kalkulasi sederhana. Menurut dia, dari 240 juta penduduk Indonesia, sepertiga di antaranya memakai sepatu. Dari 80 juta penduduk tadi, dia mengestimasikan ada 0,5 persen yang memiliki kaki bermasalah. Entah ukurannya ekstra besar atau sebaliknya, atau telapak beda sebelah. "Ini pasar yang spesifik. Sayang sekali kalau tidak digarap," ujarnya.

Di bengkel kerja Ethree, karyawan akan mengukur kaki klien. Pertama, telapak kaki yang diukur, kemudian punuk, lingkar pergelangan, hingga ukuran ibu jari kaki. "Prinsipnya kami membuat sepatu yang mencari kaki, bukan kaki yang mencari sepatu," tuturnya.

Pengukuran ini dilakukan agar sepatu tidak membuat kaki lecet meskipun masih baru. Selain membuat sepatu untuk kaki bermasalah, Ethree juga mempunyai divisi produk sepatu massal untuk pramugari dan pegawai negeri. Untuk bahan baku, perusahaan mitra binaan Departemen Perindustrian (Deperin) ini mendatangkan kulit dari Garut, Surabaya, dan Cianjur.

Elly menuturkan,"Di dunia, kulit paling bagus itu dari Garut, Indonesia. Hanya proses penyamakannya saja kurang maksimal, jadi kalah dari negara lain," ujarnya.

Pesanan dari Wapres

Meski hanya usaha sepatu rumahan, namun Elly mengatakan sepatu buatannya tidak kalah dengan brand ternama, seperti Bally, Aigner, atau Prada. Bahkan, mayoritas pelanggannya adalah para pejabat beserta istri dan pengusaha papan atas negeri ini. Sebut saja, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta, atau Fahmi Idris. "Pak Wapres pesan sepatu golf tanggal 3 November 2008, kemarin," kata ibu 3 putra ini.

Masalah harga, Elly mematok harga Rp 350.000 hingga Rp 2 juta per pasang sepatu. Tiap tahun, usaha ini berhasil meraup omset Rp 1 miliar, belum termasuk pendapatan dari divisi massalnya. Saat ini, pemenang penghargaan Gugus Kendali Mutu 2007 ini, tengah mengerjakan pesanan 500 pasang sepatu untuk pramugari Mandala Airlines.

Tahun lalu, Elly membuka gerai kedua di Sarinah, setelah sebelumnya ada di Cilandak. Elly berangan-angan ingin menjalin kerjasama dengan Departemen Sosial untuk membuat sepatu khusus anak-anak cacat. "Agar mereka juga bisa tampil gaya. Misalnya di hari besar, tahun baru, Lebaran, atau Natal," paparnya. (sumber : kompas.com)