Laman

Kamis, 13 November 2008

Laba Mengalir dari Kursus Komputer

Dewasa ini, keterampilan mengoperasikan komputer sudah menjadi syarat mutlak melamar pekerjaan. Tingkatannya tak harus sampai leve mahir dan canggih. Tapi, modal kemampuan di bidang ini, biasanya menjadi pertimbangan penting penerima kerja.

Bisa saja ketrampilan komputer ini dipelajari secara otodidak. Tapi, jika punya bekal pengetahuan formal, tentu saja jauh lebih baik. Tak heran, cukup banyak lembaga pendidikan yang menawarkan jasa mengasah ketrampilan ilmu ini.

Salah satu lembaga pendidikan yang menyediakan pendidikan komputer adalah Lembaga Pendidikan Komputer (LPK) Internusa di Rawamangun, Jakarta Timur. Sejak enam tahun lalu, Internusa membuka bisnis pendidikan komputer bagi siswa sekolah dan masyarakat umum. Internusa menyediakan sepuluh produk utama yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. seperti, office application, technical, disain grafis, accounting, disain web, computer kids, linux, programming, special program, dan workshop. "Dari setiap produk ini ada sekitar empat hingga lima program didalamnya," ujar Yuswandhi, Business Development Manager LPK Internusa.

Biaya kursus tergantung paket dan materi diambil. Biaya kursus bagi anak-anak kisaran Rp 250.000 hingga Rp 800.000 per tingkat. Biaya kursus untuk umum sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1,8 juta per paket program selama 30 jam pengajaran.

Selain di Rawamangun, saat ini, Internusa sudah memiliki satu cabang lain di Pisangan, Jakarta Timur. Salah satu strategi mempercepat pengembangan cabang adalah menawarkan lisensi sebagai mitra kepada publik sejak tahun 2004 lalu. "Kini mitra kami ada di tiga lokasi yaitu Fatmawati, Kalimalang, dan Ciputat," kata Yuswandhi.

Internusa menawarkan konsep lisensi merek kepada calon mitra. Biaya lisensi sebesar Rp 50 juta berlaku selama lima tahun ke depan. Calon mitra akan mendapatkan fasilitas seperti kurikulum standar, dukungan konsultasi lay out dan disain ruangan, kebutuhan modul, pelatihan hingga enam pegawai, update kurikulum, serta program promosi.

Biaya tersebut di luar investasi pengadaan komputer, saran belajar, dan fasilitas pendukung lainnya seperti AC, telepon, dan listrik. "Kalau dihitung-hitung dana investasi keseluruhan yang harus mitra siapkan sebesar Rp 100 juta hingga Rp 170 juta," ujar Yuswandhi blak-blakan.

Balik modal dua tahun

Internusa mengenakan biaya royalti sebesar Rp 10 % dari omzet per bulan setelah empat bulan pertama. Setelah lima tahun, kinerja mitra akan dievaluasi. Kalau pengembalian royalty fee selama lima tahun cukup bagus, saat memperpanjang kerjasama, mitra tidak akandikenai lisensi lagi. "Kami melihat setiap mitra berbeda. Kalau performa belum cukup baik, mitra akan dibebani biaya sebesar 50% dari biaya lisensi yang berlaku saat itu," jelas Yuswandhi.

Internusa menetapkan lokasi usaha minimal seluas 150 m2 dengan luas kelas sekitar 16m2. Lokasi kursus disarankan dekat sentra bisnis, perumahan, institusi pemerintahan, dan pendidikan. Itulah titik-titik lokasi strategis bagi kursus komputer.

Yulianto adlaah salah satu mitra Internusa di daerah Ciputat sudah sejak tahun lalu bergabung dengan LPK Internusa."Waktu itu, saya menyediakan total investasi sebesar Rp 150 juta sekaligus penyediaan komputer dan sarana penyediaan komputer dan sarana belajar lainnya," ujarnya.

Yulianto mengaku dalam sebulan bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta. Pengeluaran per bulan sekitar Rp 8 juta hingga 10 juta per bulan. "Dengan omzet sebesar itu, saya akan balik modal pada tahu kedua,' ujarnya. (sumber : kontan daily)


telpon : (021)47882155

Tidak ada komentar: