Laman

Selasa, 04 November 2008

Menjahit laba dari jasa bordir di mal

Tampil unik dan beda dari yang lain tak perlu modal gede. Bisa saja, orang pesan barang yang hanya dibuat terbatas. Tapi, kalau mau lebih hemat, anda bisa saja menambahkan beberapa pernik unik pada barang anda yang tidak ada pada orang lain. Salah satunya dengan membordir nama, logo, atau tulisan khusus pada tas, topi, baju, celana dan apa pun yang bisa di garap mesin jahit atau bordir.

Itulah sebabnya, usaha jasa bordir cukup menguntungkan. Modalnya cuma mesin dan beberapa barang pajangan. Tapi jasa ini ternyata cukup diminati orang. Buktinya, bisnis kian tumbuh di pusat perbelanjaan.

Salah satu pengusaha yang jeli melihat peluang ini adalah Alvin Sarayar. Dua tahun silam, ia memulai usaha jasa bordir di Blok M Plaza. Waktu itu modal awalnya sekitar Rp 200 juta. "Waktu itu, saya melihat peluang menawarkan jasa bordir dengan hasil cukup bagus", ujarnya.

Untuk menjalankan jasa bordir ini, Alvin membutuhkan mesin bordir, komputer, dan software disain gambar, mesin pemindai, dan bahan baku lainnya seperti benang dan kain keras. Produk yang bisa di bordir adalah kaos, kemeja, tas golf.

Selama ini, Alvin terus menjaga kualitas kerapian hasil bordirannya agar keluhan pelanggan minim."Saya menggunakan mesin bordir yang sudah terkomputerisasi," katanya. Ternyata, usahanya cukup berhasil. BAru dua tahun, ia sudah bisa membuka tiga cabang toko bordir di Jakarta.

Alvin mengaku, selama ini banyak sekali mendapatkan pertanyaan dari pelanggan, bagaimana berkesempatan menjadi mitra bisnis bordir."Lantaran banyak yang menanyakan hal itu, sejak tiga bulan lalu, saya menawarkan peluang bisnis Bordir Mania kepada masyarakat," ujarnya.

Alvin memilih sistem peluang bisnis (business opportunity) dengan investasi awal sebesar Rp 325 juta. Dengan investasi sebesar itu, mitra akan mendapatkan perangkat, konsep, serta sistem bisnis yang bisa langsung dijalankan.

Fasilitas yang didapat mitra adalah satu mesin bordir buatan korea, sistem administrasi, software membuat disain, memasang interior toko, printer, scanner, stock bahan baku awal seperti kemeja dan topi, serta pelatihan bagi tiga karyawan selama sebulan.

Mitra membeli bahan baku, baik benang, topi, tas, harus dari Alvin. DAlam sebulan biasanya kebutuhan barang stok bisa dua hingga tiga kali pemesanan dengan biaya sekitar Rp 7 juta hingga Rp 8 juta.

Penyediaan kebutuhan bahan bordir seperti benang dan kain keras sendiri membutuhkan biaya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Selama ini, Alvin memproduksi sendiri beberapa bahan baku seperti kemeja, kaos dan topi. Produk jaket ia datangkan dari China.

Alvin menetapkan tarif bordir berkisar Rp 15.000 hingga Rp 60.000. Jika pelanggan ingin menggunakan jasa bordir sekaligus membeli produk yang disediakan, harganya berkisar Rp 35.000 hingga Rp 150.000. "Omzet perbulan bisa mencapai Rp 30 juta jika lokasi malnya ramai. Marjin usaha ini bisa mencapai sekitar 70 %," ujarAlvin.

Dengan omzet bulanan sebesar itu, Alvinoptimis mitra bisa balik modal sedikitnya dalam dua tahun. (sumber: Kontan daily)

telpon : (021) 7209056

1 komentar:

jery mengatakan...

Dengan sistim BO / business oportunity yang ditawarkan seharga 325 juta ( diluar sewa tempat ) apakah terhitung murah ( atau kemahalan ? )