Laman

Senin, 21 September 2015

Mengungkap peluang bisnis jasa cuci sepatu


 Bagi sebagian orang, sepatu telah menjadi bagian dari gaya hidup untuk menunjang penampilannya. Persoalannya, membersihkan sepatu bukan pekerjaan mudah. Sepatu yang kotor dari debu atau noda tak cukup dibersihkan dengan sikat pembersih. Kondisi ini membuka peluang bisnis jasa cuci sepatu. Omzetnya bisa Rp 30 juta-Rp 75 juta per bulan.

Bagi sebagian orang, sepatu bukan lagi hanya sekadar alas kaki. Lebih dari itu, sepatu telah menjadi bagian dari gaya hidup untuk menunjang penampilan seseorang. Dus, merawat kebersihan sepatu sudah menjadi hal yang wajib.
Persoalannya, membersihkan debu dan noda yang menempel di sepatu, bukan pekerjaan mudah. Bahkan, terkadang, sepatu yang kotor sulit dibersihkan dan tak cukup hanya dengan menggunakan sikat pembersih.
Tak pelak, peluang bisnis jasa cuci sepatu pun terbuka lebar. Kini, semakin marak pelaku usaha yang menawarkan jasa cuci sepatu. Salah satunya ialah Yenda Handriaman, pemilik Shoe Bible.
Bersama temannya yang bernama Dian Maya, ia menekuni bisnis laundry sepatu sejak 2014. Sebelumnya, Yenda dan Dian adalah karyawan di sebuah produsen sepatu ternama di Tangerang, Banten. "Meski kami karyawan di bagian marketing, tapi karena kerja di perusahaan sepatu, kami harus mengerti cara perawatan sepatu, " kata Yenda.
Saat ini, kata Yenda, Shoe Bible telah memiliki sembilan gerai yang tersebar di Jakarta, Yogyakarta dan Padang, Sumatra Barat. Gerai pertama dibuka Yenda di Pasar Santa, Jakarta Selatan.
Yenda membandrol jasa cuci sepatu dengan tarif bervariasi, mulai dari Rp  60.000 untuk sepatu jenis sneakers dan sepatu bahan kanvas. Yang paling mahal adalah jasa cuci sepatu dari bahan kulit dan suede Rp 147.000 per pasang. "Paling sulit membersihkan sepatu dari bahan kulit kuda dan suede. Sebab, kalau cara mencucinya tidak baik, bahan sepatu bisa menjadi berbulu," kata Yenda.
Dalam sehari, Yenda mengklaim, Shoe Bible bisa mencuci lebih dari 20 pasang sepatu dengan rata-rata omzet setiap gerai Rp 2,5 juta per hari. Jadi, omzet setiap gerai Shoe Bible bisa tembus Rp 75 juta per bulan.
Penyedia jasa laundy sepatu lainnya adalah Tirta Mandirahudim, pemilik Shoes and Care di Yogyakarta. Sebelumnya, Tirta adalah kolektor sepatu yang kerap mengalami kesulitan membersihkan sepatunya sendiri.
Bahkan, untuk merawat koleksinya itu, Tirta harus mencari formula khusus pembersih sepatu dari Australia. "Pada 2009, saya beli formula itu dengan harga Rp 250.000 ukuran botol kecil. Dari situ, saya  cari ide membuat formula sendiri dengan bantuan teman-teman," kata dia.
Shoes and Care mulai berdiri pada 2014. Kini, Shoes and Care sudah memiliki 11 gerai yang tersebar di Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Medan. Dalam waktu dekat, Tirta akan melakukan ekspansi bisnis ke Singapura dengan membuka satu gerai Shoes and Care.
Tirta mengaku, satu gerai Shoes and Care di Jakarta bisa mencuci 30 pasang sepatu. Sedangkan gerai di Yogyakarta bisa mencuci hingga 60 pasang sepatu.
Dengan tarif jasa cuci sepatu Rp 25.000-Rp 150.000 per pasang, satu gerai Shoes and Care bisa meraup omzet Rp 30 juta hingga Rp 75 juta per bulan. Anda tertarik?  

sumber : kontan.co.id

http://supplier.id/?join=716

Tidak ada komentar: