Laman

Rabu, 23 September 2015

Usaha Pisang Jazz Bandung, Satu Hari Bisa Raup Untung Rp 300 Ribu

Pisang goreng sudah jamak dikonsumsi untuk camilan teman minum teh hangat di sore hari. Peminatnya dari berbagai kalangan umur, baik muda maupun tua.
Pasarnya yang luas membuat panganan ini permintaannya tidak pernah surut. Kini pengolahannya pun penuh inovasi. Salah satunya yang dilakukan oleh Nur Rochim.
Lewat usaha Pisang Jazz Bandung, Nur menjalankan usaha pisang goreng dengan aneka topping.
Ada sekitar 13 taburan yang disajikan diantaranya cokelat, blueberry, kacang, keju, dan beberapa selai rasa buah.

Usaha ini berdiri pada November 2014 di bandung, Jawa Barat.
Meskipun terbilang baru menjalankan usaha, Nur sudah mantap untuk menawarkan kemitraan usaha di tahun 2015.
Meski belum mendapatkan mitra usaha, namun sudah ada tiga orang yang menghubungi Rochim untuk bergabung dari Jakarta, bandung, dan Kuningan.
Untuk paket investasi yang ditawarkan senilai Rp 2,5 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan usaha, satu buah booth, bahan baku tepung pisang sebanyak 10 kg dan lisensi untuk menjual produk.
Harga jual berkisar Rp 1.500 - Rp 2.000 per potong. "Harganya tergantung jenis pisangnya yaitu pisang tanduk atau pisang bangka hulu," ujarnya.
http://supplier.id/?join=716
Nur memperkirakan dalam sehari ada 50 orang yang pembeli yang datang. Jadi, hampir 15 kg pisang atau 120 potong pisang goreng yang bisa terjual.
Dengan begitu, omzet yang diperoleh dalam satu hari bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 670.000. Dalam satu bulan, Nur mengaku bisa mendapat omzet Rp 9 juta per bulan.
Setelah dikurangi aneka biaya operasional, mitra usaha masih bisa meraup laba bersih sekitar 40 persen dari omzet atau sekitar Rp 3,6 juta per bulan.
Sehingga mitra diperkirakan bisa balik modal dalam kurun waktu tiga sampai empat bulan. Kerjasama ini tidak mengenakan biaya royalti, namun mitra usaha wajib membeli bahan baku ke pusat.

Tidak ada komentar: